Postingan

Komunitas SAMPERIN ada di Taman Zodia

Gambar
Kegiatan edukasi merawat musang yang dilakukan oleh Komunitas SAMPERIN di Taman Zodia, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Ayu Imbarwati/Liputanku) LIPUTANKU-JAKARTA- Komunitas SAMPERIN melakukan edukasi tentang perawatan dan mengurus hewan musang yang di lakukan di Kelurahan Petukangan Utara, pada Kamis (18/10/2018). “Jadi kita disini itu ingin memberitahu kepada warga bagaimana caranya mengedukasi, jadi kalau misalkan ada warga nanya tentang musang, dan cara merawatnya bagaimana nah nanti disini kita ngejelasin gitu. Dan mengenalkan kepada warga bahwa musang bukan hewan yang berbahaya.” Imbuh Dedi selaku ketua Komunitas SAMPERIN.

Untukmu Seluruh Nafas Ini.

Malam semakin larut hingga aku kedinginan dengan rindu yang tak pernah kau selimuti setiap malamnya. Angin malam yang menjadi saksinya bahwa hatiku sedang kalut dan merindu. Selimut tebal pun tak mampu menahan dinginnya rinduku kala itu. Ku nyalakan api unggun di ruang tengah. Lalu, ku putar sebuah lagu yang memang sedang mewakili perasaanku saat ini. Begini liriknya;

Dear You.

Hingar bingar suara klakson motor dan mobil, debu bertebaran, hingga menemui hal-hal ekstrim itulah yang aku rasakan setiap hari di Ibukota. Siang ini, cuaca sangat panas, sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat di kantorku saja, dan tidak jadi membeli makan siang di luar. Perlahan ku buka album foto di laptopku yang bertanggal “20 Desember 2005 Jogja” aku menemukan sosokmu hidup kembali di sana, saat itu kita liburan bersama, menghabiskan waktu bersama, tertawa riang bersama layaknya sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Ya, kita memang sepasang kekasih pada waktu itu.

Gerimis dikota bali.

Om swastiastu. “Selamat malam mas. Kamu, apa kabar? Aku harap kabar baik menyelimutimu. Gimana pekerjaan kamu lancar? Sudah makan? Jangan lupa ibadah ya mas. Minggu depan aku terbang ke bali. Semoga ida sang hyang widhi wasa memberikanmu kasih sayang terus ya mas. Jaga kesehatan, jangan lupa bahagia. I love you mas gusti” Ah, itu ucapanku dulu semasa aku bersamamu. Kini? Tidak ada,  melainkan sudah digantikan oleh sosok wanita yang ku lihat kemarin duduk bersebelahan denganmu. Ya, dia adalah calon istrimu.

Maaf.

Selamat malam mas, apakah kamu sudah tiba dirumah? Atau kamu mampir dulu ke rumah seseorang? Ah, rasanya tidak mungkin kamu mampir. Atau kamu terlalu capek sampai lupa mengabariku kalau sudah tiba? Ah, wajar itu efek kamu kesal dengan diriku.  Aku tahu rasanya kecewa mas, aku tahu rasanya dibohongin. Aku pernah merasakannya. Jujur, tidak ada sama sekali niatan aku untuk berlaku seperti itu ke kamu. Aku sayang, aku sayang kamu.

Bagaimana Kita Seharusnya?

“Pagi sayang, semangat menjalankan aktivitas ya, semangat berkerja juga nanti. Aku berangkat kerja duluan. Kamu jangan lupa sarapan. Loveyou!” (Pukul: 07.00 WIB.) “Jangan lupa sholat sama makan siang, aku lagi istirahat dikantor. Kamu lagi makan juga kan disana?” (Pukul: 13.00 WIB.)