Setahun Lalu.


Ini adalah malam dimana aku merasakan kebimbangan yang tak menentu. Kebimbangan yang bercampur dengan rasa kesal dan kecewa. Tinta-tinta seakan menjadi temanku dimalam ini. Tanpa ada sapaanmu lagi, tanpa ada kata-katamu lagi, maka ku mulai lah ceritaku ini.

Tanganku tak henti-hentinya menulis tentang dirimu yang seakan telah lupa denganku. Bahkan saat bertemu pun kamu tidak berani menunjukkan wajahmu dihadapanku. Apa aku terlalu hina untuk dipandang? Atau ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?

Jujur saja aku merasa heran akan sikapmu akhir-akhir ini. Aku merasa ada yang janggal. Hatiku tak kunjung lekas untuk bisa melupakanmu. Sementara kita sering bertemu dalam pertemuan yang memang sudah jalannya.

Bagaimana caranya agar aku benar-benar lupa dan mencoba berpaling darimu? Apakah aku harus meninggalkan kota ini dan lekas berjumpa dengan pria lain? Rasanya tidak.

Malam pun semakin larut dan aku masih saja menuliskan cerita tentangmu. Sementara tinta dibolpoinku semakin lama semakin menghilang warnanya. Sudikah kamu mengingatku sekali lagi? Atau memang disinilah letakku untuk bercermin bahwa sebenarnya kamu telah melupakanku dari setahun yang lalu.

Seeyou readers..papai..mmmuuuaaacchhh^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku MATI RASA.