Thirteen March


“Aduuuuhh…gimana ini aku mau masuk ke kelas tapi di depan pintu kelas rame sekali dan penuh sekali oleh kerumunan
laki-laki.” Kataku dalam hati
aku pun langsung berjalan tanpa basa-basi berjalan di tengah-tengah kerumunan laki-laki itu lalu tiba-tiba “Bruuuuuuuuukkk !!!” seoarang laki-laki menyengkal kakikku sehingga aku terjatuh di tengah-tengah mereka. Ternyata yang menyengkal kakikku adalah “Wisnu” dia adalah ketua Geng di kelas ku.
setelah aku terjatuh tiba-tiba ada seoarang laki-laki yang mengulurkan tangannya untuk membantu ku berdiri dia adalah "Fahrin” anak baru pindahan dari Palembang. Dia lalu mengantarkanku hingga ke kelas dan dia masih memegang tanganku. Setelah masuk ke kelas genggamannya ku lepaskan. Tiba-tiba aku jadi merasa aneh sekali setelah berpegangan tangan dengan laki-laki itu perasaan ku berubah menjadi senang, tanganku berkeringat dingin dan efek yang paling parah aku jadi sering tertawa dan senyum-senyum sendiri Aneh kan?
Disaat aku lagi merasa senang tiba-tiba ada belasan mata memandang ke arahku.
“Ya ampun.. ada apa ini mengapa perempuan-perempuan itu melihatku dengan begitu menakutkan” ucapku dalam hati
Aku pun berfirasat “Apa jangan-jangan mereka melihat saat aku digandeng oleh fahrin?” tanyaku dalam hati
“Ya tuhan…aku lupa diantara perempuan-perempuan itu kan ada yang naksir dengan fahrin, pasti dia tadi melihatnya, Ya tuhan..ya tuhan, ya tuhan…Bodoh !!!” keluhku dalam hati                                            

===== 


“Drrrrrrtttt....” hapeku bergetar ternyata ada sms dari fahrin “Ting” lalu aku pun membalasnya “Iya ada apa?” Aku paling males banget kalau aku dipanggil Ting ini gara-gara rambutku agak keriting ikal.
Dia pun membalasnya “Gapapa, lagi ngapain?”
“Aku lagi tiduran sambil nonton tv” jawabku. Yaa itu memang kebiasaan ku saat dirumah.

“Oh, kamu sudah makan belum?” Tanya nya
“Hah..Mengapa dia amat sangat perhatian padaku?” tanyaku heran dalam hati.

===== 


*Next Moon*
Entah mengapa sejak dari awal berpegangan tangan aku dan fahrin atras semakin hari semakin dekat, kami berdua sering banget jalan-jalan yaa walaupun ga sering-sering banget, selagi ada hari libur jalan-jalan ke danau dan dia juga sering memberikanku sebuah puisi dan dia menaruhnya di kolong meja ku.
Entah kenapa aku juga kadang merasa aneh dengan sikapku aku selalu senang jika setiap hari melihat, dan bertemu dengannya dan aku pun juga merasa aneh dengan sikapnya fahrin kepadaku yang kian hari makin berbeda.
Dia sering sekali mengirimkan ku sms, sms manis entah apa maksudnya, aku tak mengerti lalu aku berfikir “mungkinkah Fahrin Atras suka padaku?” lamunku. “Ahh sepertiya tidak mungkin!!” sambil menepok jidat.
“mana mungkin seorang Fahrin Atras bisa suka kepadaku. Aku kan hanya seorang wanita yang Tomboy, Jutek, dan galak mana mungkin!!” ketusku.

@Kelas

“Hey! Caca” sapanya dengan ramah
“Iya kenapa?” tanyaku dengan heran.
lalu dia merangkuh tanganku lalu memberikanku permen dengan tulisan “. . . . “ #aku lupa tulisannya
“Oh, terimakasih” ucapku dengan penuh senyum lalu tiba-tiba dia meninggalkanku.
Kita jadi semakin sering tuker-tukeran permen entah aku sendiri tak mengerti maksud dari bertukeran permen itu apa.
hingga suatu hari ada seorang sahabatku sebut saja “Alya Syafira” dia pun menanyakan sesuatu hal pada Fahrin.

“Hey! lo suka  sama caca yaa?” dengan wajah penasaran.
“Gak sih..lo kata siapa?” ketusnya. Lalu sambil melirik ku.
“Kata gue! Cie..cie.. pake ngelirik-lirik segala kalau emang suka nyatain aja lagi mumpung dia lagi Jomblo tuh haha” meyakinkan fahrin sambil menyenggol bahunya.
“Ahaha..ada-ada saja lo yaa” dengan wajah datar fahrin pun meninggalkan alya.

*Next Moon*
 No message, no calling, no sapaan darinya aku pun semakin bertanya-tanya mengapa dia sekarang menjauhiku ”mengapa dia jadi semakin berbeda terhadapku?” tanyaku bingung dalam hati. tanpa panjang lebar aku pun langsung melupakannya, tapi sulit sekali, melupakan semua harapanku dengannya, yang aku kira akan indah, aku dan dia akan menjadi sepasang kekasih namun ternyata harapanku menjadi musnah dia menjauhiku begitu saja.


*Beberapa minggu kemudian*
Entah hal apa yang aku fikirkan tiba-tiba aku menerima cintanya Risyad.
“apaan nih? Bego yee gue! Mengapa aku menerima cintanya, sementara aku tidak memiliki rasa apa-apa padanya” ujarku sambil memukul-mukul kepalaku.
“Yasudahlah aku jalani saja dulu semoga semenjak aku jadian dengan risyad aku bisa melupakan fahrin.
(Risyad adalah kakak senior ku disekolah)


=====

*Beberapa minggu kemudian*
“Drrrrrttt... ” hapeku bergetar lagi rupanya 1 sms dari Fahrin.
“Hey! Caca? Apa kabar?” tanyanya.
Aku pun merasa heran mengapa dia datang lagi tetapi ketika dia datang aku sudah dengan risyad.
Lalu aku pun membalas smsnya
“Iya, baik” jawabku
seperti sebelumnya lagi, kita pun akrab kembali Oh, iya disaat aku jadian dengan Risyad rupanya fahrin belum mengetahuinya. Hingga suatu hari ada lelaki yang memberitahunya lalu fahrin pun menjauhiku


*2 bulan kemudian*
Aku pun ENDING dengan Risyad lalu tiba-tiba setelah aku ending fahrin datang lagi dikehidupan ku, Aku masih bingung “maksudnya dia datang lagi itu apa? Lebih baik kau pergi saja daripada kau tak jelas seperti jelangkung yang datang tak di undang dan pergi tak di antar” ucapku.


Update :

Kalau suka bilang eh!
pasti nanti langsung saya jawab IYA!! :)  Aku pun langsung mengirim kata-kata itu kepada fahrin lalu tiba-tiba fahrin membalasnya.
Aku merasa deg-degan kira-kira apa yah balasan darinya, dia pun membalasnya “Beneran nih?”
“Waduh...apa maksudnya dia berbicara seperti itu, mungkinkah dia benar-benar suka padaku dan akan menembak ku? Yang aku tahu dia memang suka padaku tapi masa iya dia akan menembak ku. Lalu menyatakan cintanya padaku. Rasanya mustahil sekali” ucapku lalu aku segera membalas smsnya.
“Iyaa! Memangnya kau suka padaku?” tanyaku kepada fahrin
Aku pun menunggu balasan darinya namun tak juga masuk-masuk aku pun jadi semakin cemas. Akhirnya dia pun membalasnya “iya, aku memang menyukaimu sejak dari pertama kali aku memegang tanganmu didepan kelas” jawabnya.
Aku pun membalas smsnya dengan buru-buru “Benarkah seperti itu? Sungguh? Gak bohong nih?!!!” jawabku dengan sangat tegas.
“Iya, Bener deh!! Aku benar-benar tidak berbohong kepadamu!” jawabnya dengan tegas.
“Lalu sekarang apa maumu?” tanyaku kepadanya.
lalu fahrin pun membalasnya “Jika seandainya aku menembakmu apakah kamu mau menerima ku untuk menjadi kekasihmu?” tanyanya.

Aku pun membalasnya
“Tergantung kalau kamu menembak ku secara langsung mungkin akan aku terima. Tapi, jika tidak secara langsung mungkin akan akuuuuu….” Begitulah jawabku. (sebenarnya mau secara langsung atau tidak akan aku terima Cuma aku mau tau saja dia benar-benar berani atau tidak HEHE *evil laugh)
tiba-tiba fahrin pun membalasnya “Baiklah kapan-kapan aku akan menembakmu secara langsung. Walaupun aku belum pernah menembak seorang wanita secara langsung” jawabnya.

Lalu telintas dalam benakku.
“Hah…apa? apa katanya tadi?”
*Replay “walaupun aku belum pernah menembak seoarng wanita secara langsung”. Berarti akulah wanita pertama yang di tembaknya secara langsung?” fikirku sambil senyum-senyum dan jingkrak-jingkrak kaya orang gila.

“Drrreeeettttttt...” hapeku bergetar lagi rupanya message dari fahrin dia berkata.
“Maaf Caca, maaf aku tidak bisa menembakmu secara langsung. Aku malu lagipula aku belum siap. Bagaimana jika kita berteman saja?” ucapnya. Hingga dia tak sadar bahwa ucapannya itu sangat amat mendalam hingga mataku ingin meneteskan air mata.

Lalu aku membalasnya
“Yah ko dibatalin sih? Memangnya kenapa? Bukankah kau sudah janji padaku?” tanyaku.
“Kan sudah ku bilang aku malu, lagipula aku belum siap jika aku harus menembakmu secara langsung” jawabnya tegas.
Lalu aku menyuekinya dan tak membalas pesan darinya. Karena saking kesalnya dan marah padanya.

@School
“Cacaaaa!!!” teriak Alya lalu menepuk bahuku.
“Iya ada apa? Hey kau bodoh ya? Berteriak sekencang itu? goya bego!” ucapku dengan kasar sambil melototinnya.
Gara-gara kejadianku semalam dengan fahrin hingga sampai setiap Alya mengajak ku mengobrol dan bercanda tidak aku ladeni malah aku cuekin.

=====

“Hey! Kamu ini kenapa sih, ko aku lihat-lihat daritadi kamu cemberut terus. Memangnya ada apa?” Tanya alya kepadaku.
“Gini (aku menceritakan semua kejadian ku semalam dengan fahrin)
“Ohahaha..rupanya seperti itu, aku kira kenapa” tertawa terbahak-bahak lalu meninggalkanku sendirian dikelas, waktu itu kami sedang jam istirahat.
“Aihhhh..goyaa begoooo!!! Awas kau akan ku balas nanti” kataku dengan kesal padanya.

“Kriiiiiiiinnnnnngggggg….”
Bel pun berbunyi. Ini tandanya waktunya pulang.
aku pun langsung memasukan semua buku ku ke dalam tas.
tiba-tiba alya mendekatiku lalu berbicara padaku “Ca…ayo ikut aku! Kita ke taman Pemadam!” dia pun menarik tanganku.

“Eh, eh tunggu dulu ini ada apa? hey tunggu dulu jawab pertanyaan ku duluuu” Tanya ku kesal padanya.
“Cacaaa! Tadi aku disuruh fahrin untuk membawamu ke taman pemadam dia bilang padaku katanya dia akan menyatakan cintanya secara langsung disana! Tapi kamu pura-pura tidak tau ya, walaupun sudah aku kasih tau tapi kamu pura-pura tidak tau ya, okay!” jelasnya sambil terus menarik-narik tanganku.

@Taman
Lalu aku pun bersama alya menunggu fahrin. Namun sudah hampir 15menit dia tidak datang juga.
“Dia kenapa sih, ko tidak datang-datang juga. Masa dia tega membiarkan seorang wanita untuk menunggunya” oceh alya.

“Yasudahlah kita pulang saja, mungkin dia hanya bercanda! Ayok kita pulang!” ajaku sambil menarik tangan alya.

“Jangannnn..nanti dulu. Aku yakin dia pasti datang ko, mana mungkin dia bohong” alya berusaha meyakinkan hatiku untuk tidak buru-buru pulang kerumah.

Tiba-tiba…
“Hey! Itu dia sudah datang!” kata alya.
fahrin pun mendekatiku. Lalu berkata “Caca ngapain ada disini?”
“Tadi kata alya gua disuruh kesini” kata ku.
“Ayolah Rin udah katakan yang sejujurnya sudah bilang saja kaya yang tadi gue ajarin” desus alya kepada fahrin.
“lo diam aja, udah lo sana dulu gih” usir fahrin kepada alya.


“Caa..lo mau gak jadi pacar gua?”
lalu aku pun diam sejenak lalu menjawabnya "ENGGAK!!!” sambil berdiri lalu berjalan menjauhinya.
“Ihh songong lo! Giliran gua udah nembak secara langsung malah ditolak!” wajahnya kesal dan memerah.
“ENGGAAAAAAAAK NOOOOLAAAAAKKKK! Jawabku.
Serius nih? Tanyanya dengan heran sambil senyum-senyum padaku.
“Iya, gua serius!”

dan tepat dihari itu gua jadian sama dia

*Beberapa bulan kemudian*
Sering terjadi masalah-masalah kecil hingga selalu membuat aku dan fahrin memanas. Dan akhirnya hubungan kami pun PUTUS. Waktu itu cuma karena aku tidak membalas smsnya. Waktu itu aku sedang kumpul bersama keluarga jadi aku tidak enak untuk bermain handphone didepan mereka.
jadi sms darinya ku biarkan saja. Tapi dia malah memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Yasudah aku tidak bisa berbuat apa-apa. aku kesal, aku marah padanya.

*2 jam kemudian*
Tiba-tiba fahrin mengirimkan sms padaku
“Ca kamu mau gak jadi pacarku lagi? Aku gak bisa ngelupain kamu"
aku pun membalasnya
“Aku gabisa jawab sekarang. Kalau seandainya aku jawab kapan-kapan aja gapapa kan?” ujarku.
“Iyaa gapapa ko, itukan hak kamu, kamu mau nerima aku lagi apa engga itu terserah kamu” jawabnya.

Hingga beberapa hari kemudian kita tidak smsan. Tidak ada sapaan dan lain-lain. Ketika bertemu diem-dieman, tidak ada sapaan maupun senyuman seperti dulu.

*Beberapa bulan kemudian*
Pertanyaannya belum ku jawab-jawab. Padahal aku ingin menjawabnya. Namun fahrin tidak pernah membahas persoalan tentang itu.
“Yasudahlah lebih baik lupakan saja!” kataku dalam hati.

*25 mei 2012*
Hari ini aku diceplokin sama teman-temanku di sekolah
padahal kan hari kelahiran ku itu tanggal 26 mei besok. Tapi tak apalah yang jelas aku senang karena fahrin juga ikut nyeplokin aku tapi sayangnya sebuah telur darinya tidak kena malahan meleset hahaha :D

*26 mei 2012*
Aku berharap bahwa yang mengucapkan pertama kali adalah fahrin tapi ternyata malah bukan melainkan Ayah, Ibu ,kakak,abang dan yang lainnya.
ke esokkan harinya ku tunggu-tunggu walaupun sudah bukan hari ultahku tapi tetap saja aku masih menunggunya untuk mengucapkannya tapi sampai saat ini detik ini pun fahrin tidak mengucapkannya.

“Ya tuhan…kenapa fahrin tega sekali padaku? Mengapa dia tidak memberi selamat ulang tahun padaku?” tanyaku dalam hati.

Hingga sampai saat ini aku pun masih menunggunya untuk mengucapkannya walaupun sudah telat.
namun sepertinya itu tak mungkin terjadi.
barangkali dia sekarang sudah melupakan ku, melupakan semuanya tentang ku. Dan mengganti diriku dengan wanita lain.
Tetapi jika kamu belum bisa melupakan ku lihatlah kebelakang lalu datanglah kepadaku karena aku masih MENUNGGUMU disini …



Bila rindu ini masih milikmu
Kuhadirkan sebuah tanya untukmu
Harus brapa lama aku MENUNGGUMU?
Aku MENUNGGUMU?

Komentar

  1. panjang amat astaghfirullah hahaha :D tulisannya bagus, kata katanya ada yang baku ada yang engga. salut sama cara kamu ceritainnya dek :D longlast ya sama fahrin aku ga baca sampe abis, cuma baca setengah -__-

    BalasHapus
  2. Hehe iya kak makasih, kan aku buat novel kak, bukan cerpen jadi emang ceritanya panjang-panjang.
    kok longlast? kan putusnya udah lama banget kak-__-

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku MATI RASA.